Mengenal Warisan Budaya Leluhur, Kain Celugam dari Lampung Barat - Lampung Geh : Lampung Gets Everything Helau

Go Explore

Post Top Ad

test banner

Post Top Ad

test banner

Minggu, 27 September 2020

Mengenal Warisan Budaya Leluhur, Kain Celugam dari Lampung Barat

Kain Celugam dengan motifnya yang khas, berasal dari Lampung Barat | Foto: Sidik Aryono/Lampung Geh


Lampung memiliki banyak kekayaan warisan dari leluhur,salah satunya kain motif celigam asal Kabupaten Lampung Barat.


Tabik pun, Sekelik Lampung Geh, mungkin kalian ada yang sudah pernah melihat kain dengan motif potongan segitiga dengan warna merah, oranye, hitam dan putih, nah itu kain celugam, asli dari Lampung, yaitu Kabupaten Lampung Barat. Dan berikut keterangan selengkapnya yang sudah dihimpun Lampung Geh. 


Celugam adalah kain khas Lampung Barat yang berbentuk potongan potongan kain segitiga berwarna merah, oranye, hitam dan putih menyatu menjadi motif-motif unik dan antik. Celugam dipercaya sudah turun temurun dipakai sejak ratusan tahun lalu oleh masyarakat Bumi Sekala Bekhak, Lampung Barat. Hal ini dapat kita temui pada perangkat keagungan adat yang ada di Paksi Pak Sekala  Bekhak, mulai dari tempat duduk atau singgahsana terdapat keagungan adat berupa susunan kasur dengan bagian depan kasur dilapisi Celugam atau biasanya disebut Pudak Palsu.


Kain Celugam dengan motifnya yang khas, berasal dari Lampung Barat | Foto: Sidik Aryono/Lampung Geh


Kemudian pada kasur yang digunakan untuk alas duduk oleh Sultan dan atau raja atau pengantin memiliki tingkatan sesuai dengan status sosial si pemakai. Selain itu, motif celugam yang digunakan di setiap tingkatan kasur berbeda-beda.


Adapun motif-motif dari celugam ini yakni Putut manggus, api pon, Cumkok kekeris, dan lalamban. Kelima motif tersebut memiliki keunikan-keunikan tersendiri dan sistem pengerjaan yang berbeda-beda. Sistem pengerjaannya yaitu dengan teknik patcwork atau penyambungan-penyambungan kain segitiga.


Jenis motif Kain Celugam | Foto: Sidik Aryono/Lampung Geh



Berikut penjelasan masing-masing motif kain Celugam :

1. Puttut Manggus

Puttut Manggus atau dalam bahasa Indonesianya bagian bawah buah manggis yang berbentuk bunga (dibaca : pantat manggis) ini memiliki bentuk segitiga seperti bintang yang terdiri dari hitam putih merah oranye.

2. Apipon

Apipon merupakan motif yang menyerupai gerigi yang biasanya dijadikan sebagai pemanis dalam susunan Celugam dengan sebutan Bilai.

3. Cumcok

Sama halnya dengan Apipon, Cumcok juga digunakan sebagai bilai (pemisah/pembatas dari satu motif-motif lain) memiliki bentuk seperti segiempat yang disambung dengan warna berbeda beda.

4. Kekeris

Motif kekeris ini adalah motif yang memasukkan semua warna dari celugam ini sendiri yaitu merah, oranye, hitam, dan putih.

5. Lalamban

Motif yang ini tidak ada penjelasan secara khusus, namun merupakan motif yang paling banyak digunakan. 


Sebagai masyarakat Lampung kita turut berbangga, karena Celugam ini sudah mendapatkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dari Kementrian Hukum dan Hak Asai Manusia (HAM) RI  tentang etiket merk Celugam.



Kain Celugam dengan motif Puttut Manggus | Foto: Sidik Aryono/Lampung Geh


Dan seiring perkembangan zaman, motif kain celugam ini sudah banyak digunakan dalam berbagai kain seperti Sarung Bantal Kursi, Taplak Meja, Tatakan Gelas, Bungkus Aqua, Kotak Tisu, Tas, hingga masker dan kawai plastik di tengah pandemi COVID-19. Celugam juga menjadi tema besar dalam Lampung Craft 2020, yang diselenggarakan oleh Dekranasda Provinsi Lampung beberapa bulan yang lalau sebelum pandemi COVID-19.

 

Nah, itu dia sekilas tentang Celugam khas Lampung Barat. Tentunya masih banyak lagi kekayaan budaya Lampung yang bisa kita dapati. Semoga, dengan kekayaan yanga ada, sekelik Lampung Geh bertambah cinta pada tanah kelahirannya ya. Lampung Geh - Lampung Punya Cerita.

===

Artikel: Sidik Aryono | Editor: M Adita Putra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here