Studio Djajan Metro: Tempat Diskusi, Semangat Literasi, Juga Tempat untuk Pulang - Lampung Geh : Lampung Gets Everything Helau

Go Explore

Post Top Ad

test banner

Post Top Ad

test banner

Senin, 30 November 2020

Studio Djajan Metro: Tempat Diskusi, Semangat Literasi, Juga Tempat untuk Pulang

Studi oDjajan Metro | Foto: Dok. Lampung Geh

Hai sekelik Lampung Geh!

Untuk kalian yang butuh me time dan ketenangan, ataupun ingin ngopi sambil sekedar membaca buku, Studio Djajan Metro menjadi tempat yang cocok untuk kalian. Studio Djajan Metro atau SDM menyimpan banyak keunikan, mulai dari suasana tempo dulu, hingga semangat literasi yang ingin ditularkan pemilik pada setiap pengunjung. 

Studi oDjajan Metro | Foto: Dok. Lampung Geh

Ketika masuk, kalian akan disuguhi dengan tanaman hijau dan aksesoris bertemakan tempo dulu. Kemudian ketika berada di dalam, kalian akan menemukan banyak aksesoris dengan nilai seni yang tinggi seperti lukisan, hingga keramik, dan juga terdapat buku-buku yang dapat kalian baca. Studio Djajan Metro memberikan kesan yang berbeda dibanding dengan kafe modern saat ini dan tentunya memberikan kesan baru dan sederhana.

Studi oDjajan Metro | Foto: Dok. Lampung Geh

Studio Djajan Metro dibuat dengan konsep literasi yang diharapkan para pengunjung mendapatkan ilmu baru dari sumber-sumber literasi buku yang disediakan. Selain itu SDM juga dapat menjadi tempat kalian dalam mencari inspirasi ataupun sekedar berdiskusi santai dengan pemilik kedai sambil ngopi. Pemilik kedai Studio Djajan Metro mengatakan SDM tidak hanya  sebagai tempat untuk jajan, tempat diskusi, tapi juga rumah untuk pulang.

Studi oDjajan Metro | Foto: Dok. Lampung Geh

Studio Djajan Metro mulai dibuka dari pukul 10.00  hingga pukul 22.00 WIB. Jenis minuman yang tersedia mulai dari kopi tubruk, aneka ice milk, teh tarik, aneka minuman soda, dan aneka jus buah segar. Untuk makanan ringan seperti singkong goreng, seblak, roti kukus, pisang bakar, hingga cireng. Dan makanan beratnya ada mie rebus dan goreng, ayam geprek, telor geprek, hingga nasi pecel. Harga yang dibanderol juga cukup terjangkau, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 17.000.

Studi oDjajan Metro | Foto: Dok. Lampung Geh
====
Artikel : Hana Yudi Perkasa disadur dari artikel Sidik Aryonno | Editor: M Adita Putra
artikel asli bisa dibaca di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here